a. Jenis-jenis
Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana, metode
mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran[1].
Adapun menurut Hamzah B. Uno dalam
bukunya menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru,
yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran.[2]
Sedangkan menurut Wina Sanjaya, metode adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.[3]
Berikut ini merupakan penjabaran dari berbagai jenis-jenis metode adalah:
1.
Diskusi
Menurut Acep
Yonny dan Sri Rahayu Yunus dalam bukunya mengatakan bahwa metode diskusi adalah
suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahan tukar pendapat dan
informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna
memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan pelajaran dan mencapai
kesepakatan.[4]
Kelebihan
metode diskusi adalah:
a.
Mendorong partisipasi dan kreativitas siswa untuk memberikan
sumbangan pemikiran terhadap permasalahan yang sedang didiskusikan.
b.
Mengembangkan sikap toleransi, demokratis, kritis,
berfikir sistematis dan menghargai pendapat orang lain.
c.
Membiasakan siswa untuk bermusyawarah dalam mengambil
suatu keputusan untuk kepentingan bersama.
d.
Siswa belajar mematuhi peraturan dan tata tertib yang
berlaku dalam diskusi.
e.
Memperluas wawasan dan cakrawala berfikir siswa.
Kelemahan
metode diskusi adalah:
a.
Tidak semua siswa memiliki kesempatan berpatisipasi
memberikan sumbangan pemikiran terhadap permasalahan yang sedang dibahas,
karena keterbatasan waktu.
b.
Terjadinya penyimpangan pembahasan dan perdebatan yang
tidak perlu serta memakan waktu yang panjang.
c.
Hasil diskusi sulit diramalkan
d.
Tidak dapat dipakai kelompok besar
e.
Peserta mendapat informasi yang terbatas
2. Ceramah
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.[5]
Kelebihan
metode ceramah adalah:
a.
Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ untuk
dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan
peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti
demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan
suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b.
Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.
Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
c.
Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang
perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
d.
Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas,
oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
ceramah.
e.
Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur
menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam,
atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat
menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat
dilakukan.
Kelemahan
metode ceramah adalah:
a.
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari
ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang
dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang
dikuasai guru.
b.
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah “penyakit” yang sangat
mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu, dalam proses
penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan
kemampuan auditifnya. Sedangkah, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan
yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui
pendengarannya.
c.
Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi,
walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama
sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke
mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
d.
Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah
seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika
siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak seorang pun yang bertanya,
semua itu tidak menjawab siswa seluruhnya sudah paham.
3. Kerja kelompok
Menurut
Robert L.Cilstrap dan William R.Martin dalam buku karangan Roestiyah N.K menjelaskan
pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya
berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan
belajar kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa individu
tersebut.[6]
Kelebihan dari
penggunaan metode kerja kelompok adalah:
a. Dapat
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya
dan membahas sesuatu masalah.
b. Dapat
memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan
penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.
c. Dapat
mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.
d. Dapat
memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta
kebutuhannya belajar.
e. Para siswa
lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka, dan lebih aktif berpatisipasi
dalam diskusi .
f. Dapat
memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain; hal mana mereka
telah saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
Kelemahan
dari penggunaan metode kerja kelompok adalah:
a.
Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada
siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang
kurang.
b.
Metode ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.
c.
Keberhasilan metode ini tergantung kepada kemampuan siswa
memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri.
4.
Penemuan/discovery
Menurut Sund dalam bukunya Roestiyah N.K
mengatakan bahwa metode
penemuan merupakan proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.[7]
Kelebihan metode penemuan
adalah:
a.
Metode ini
mampu membantu siswa untuk mengembangkan; memperbanyak kesiapan; serta
pengguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.
b.
Siswa
memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi /individual sehingga dapat
kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa tersebut.
c.
Dapat
membangkitkan kegairahan belajar pada siswa.
d.
Metode ini
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai denga
kemampuan masing-masing.
Kelemahan metode penemuan
adalah:
a.
Pada siswa
harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus
berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaaan sekitarnya dengan baik.
b.
Bila kelas
terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
c.
Bagi guru dan
siswa yang tidak terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin
akan sangat kecewa bila diganti dengan metode penemuan.
d.
Dengan metode
ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses
pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan
keterampilan bagi siswa.
5. Simulasi
Simulasi
berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar,
simulasi diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi
tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.[8]
Kelebihan
metode simulasi adalah:
a.
Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b.
Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena
melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan
topik yang disimulasikan.
c.
Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri.
d.
Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
e.
Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses
pembelajaran.
Kelemahan
metode simulasi adalah:
a. Pengalaman
yang diperoleh melalui simulasi tidak selalui tepat dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
b. Pengelolaan
yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c. Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi
Langkah-langkah
simulasi
a. Persiapan
simulasi
·
Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak
dicapai oleh simulasi.
·
Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan.
·
Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi,
peran yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
b. Pelaksanaan
simulasi
·
Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
·
Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
·
Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat
kesulitan.
·
Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong siswa berfikir dalam menyelesaikan masalah yang
sedang disimulasikan.
c. Penutup
·
Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun
materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat
memberikan kritik dan tanggapan terhadap peran pelaksanaan simulasi.
·
Merumuskan kesimpulan
6. Unit teaching
Menurut
Roestiyah N.K mengatakan dalam bukunya bahwa unit teaching adalah teknik ini
memberi kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan
menguasai cara belajar secara unit. Jika tidak ada guru maka pengajaran dapat
diatasi dengan adanya pengajaran unit. Unit teaching disebut juga pengajaran
unit, pengajaran proyek, atau disebut pula unit saja.[9]
Kelebihan
dari metode unit teaching adalah:
a.
Murid bisa menggunakan sumber-sumber materi pelajaran
secara luas.
b.
Dalam pelaksanaan teknik ini dapat direalisir
prinsip-prinsip psikologi belajar yang modern.
c.
Pengajaran ini menimbulkan suasana kelas lebih
demokratis.
Kelemahan
dari metode unit teaching adalah:
a.
Dalam perencanaan metode ini agak sulit.
b.
Dalam melaksanakan unit memerlukan kecakapan, ketekunan,
dan perhatian guru dalam mencurahkan bimbingan kerja siswa.
c.
Ada kemungkinan pelajaran yang disajikan terlalu luas
sehingga pengetahuan siswa tidak terlalu mendalam.
d.
Memerlukan seorang ahli yang betul-betul menguasai
masalah karena semua masalah belum tentu dapat dijadikan unit.
7. Sumbang saran/brain
storming
Brain
storming menurut Roestiyah N.K adalah
suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas,
dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru. Kemudian siswa menjawab
atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga masalah tersebut berkembang
menjadi masalah baru atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk
mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.[10]
Metode ini merupakan metode yang merangsang
berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan oleh siswa. Guru hanya melihat jalan pikiran siswa, pendapat, serta
motivasi mengeluarkan pendapat.[11]
Keunggulan dari metode brain storming adalah:
a. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan
pendapat.
b. Melatih siswa berfikir dengan cepat dan tersusun
dengan logis.
c. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat
yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
d. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima
pelajaran.
e. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari
temannya yang pandai atau pun dari guru.
Kelemahan dari metode brain storming adalah:
a.
Guru kurang
memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir dengan baik.
b.
Siswa yang kurang selalu ketinggalan.
c.
Kadang-kadang
pembicaraan hanya dimonopoli oleh siswa yang pandai saja.
d.
Guru hanya
menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
e.
Siswa tidak
segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.[12]
8.
Inquiry
Pelaksanaan metode inquiry adalah guru membagi
tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok.
Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan kemudian dibuat laporan
yang tersusun dengan baik.[13]
Kelebihan dari metode inquiry adalah:
a.
Dapat
membentuk dan mengembangkan “self
concept” pada diri siswa sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar
dan ide-ide lebih baik.
b.
Membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
c.
Mendorong
siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif,
jujur dan terbuka
d.
Dapat
mengembangkan bakat atau kecakapan individu
Kelemahan dari metode inquiry adalah dalam proses
belajar, siswa memerlukan waktu untuk berfikir dan memperoleh pengertian
tentang konsep, prinsip dan teknik menyelidiki masalah.[14]
9. Eksperimen
Metode
eksperimen adalah cara mengajar dengan cara siswa diajak untuk melakukan
serangkaian percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari secara teori.[15]
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa secara perorangan atau kelompok
untuk melakukan percobaan atau praktikum.[16]
Dengan metode ini siswa diasah untuk cermat, terampil, dan aktif melakukan
perencanaan, pengumpulan data, pengamatan, penemuan, hingga menarik kesimpulan.
Kelebihan
metode eksperimen adalah:
a.
Memberikan pengalaman praktis kepada siswa
b.
Menumbuhkan kepercayaan atas kesimpulan berdasarkan
percobaan
c.
Membina dan memupuk siswa menjadi ahli peneliti yang
dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru yang bermanfaat bagi umat manusia.
d.
Memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang sering muncul dalam diri siswa berkaitan dengan hal yang diujicobakan.
Kelemahan
metode eksperimen adalah:
a.
Memerlukan waktu yang lama
b.
Metode ini lebih sesuai digunakan untuk bidang sains dan
teknologi
c.
Anak akan mengalami kesulitan bila langsung mengadakan
eksperimen
d.
Diperlukan berbagai fasilitas dan peralatan dalam
pelaksanaannya
e.
Memerlukan keuletan, ketelitian, dan ketabahan siswa
dalam melaksanakannya.
f.
Tidak semua eksperimen menghasilkan seperti apa yang
diharapkan atau yang diteorikan, karena adanya faktor-faktor di luar jangkauan
atau pengendalian guru atau siswa.
10. Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.[17]
Adapun
menurut Acep Yonny dan Sri Rahayu Yunus dalam bukunya mengatakan bahwa metode
demonstrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan cara kerja suatu
benda.[18]
Sebagai
metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar
memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk
mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
a)
Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya:
1)
Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan
dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran
yang dijelaskan.
2)
Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak
hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3)
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian
siswa akan lebih menyakini kebenaran materi pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
1) Metode demonstrasi memerlukan
persiapan yang lebih matang sebab tanpa peralatan yang memadai demonstrasi bisa
gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering
terjadi untuk menghasilkan pertunjukkan sssuatu proses tertentu, guru harus
beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang
banyak.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai
yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
dibandingkan dengan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan
dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi
guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
b)
Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi
1)
Tahap persiapan
a.
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah
proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek
pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu.
b.
Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dilakukan. Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai
panduan untuk menghindari kegagalan.
c.
Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala
peralatan yang diperlukan.
2)
Tahap pelaksanaan
a.
Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya:
· Aturlah
tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa
yang didemonstrasikan.
· Kemukakan
tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
· Kemukakan
tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa misalnya siswa ditugaskan unuk
mencatat hal-hak yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b.
Langkah pelaksanaan demonstrasi
· Mulailah
demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir,
misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga
mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
· Ciptakan
suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
· Yakinkan
bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi
seluruh siswa.
· Berikan
kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengna apa yang dilihatdari proses demonstrasi itu.
c.
Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses
pembelajaran diakhiri dengan memmberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk menyakinkan apakah siswa memahami proses
demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya
guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demontrasi itu
untuk perbaikan selanjutnya.[19]
11. Karyawisata
Metode
kunjungan dalam proses pembelajaran sering disebut juga dengan karyawisata.
Cony Semiawan mendefinisikan metode karyawisata adalah suatu cara menyajikan
bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari
yang terdapat di luar kelas.[20]
Pendapat
yang hampir sama dikemukakan oleh Syaiful yang mendefinisikan metode
karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki
sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada,
suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebagainya.[21]
Kelebihan
metode karyawisata
Kelebihan
metode kunjungan atau karyawisata[22]
adalah sebagai berikut:
a.
Menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan alam, budaya,
dan potensi yang dimiliki bangsa indonesia.
b.
Memberikan variasi belajar.
c.
Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
d.
Meningkatkan wawasan.
e.
Menumbuhkan kebersamaan dan kerja sama dalam kelompok.
Kelemahan
metode karyawisata
Adapun
kelemahan dari metode karyawisata dalam pembelajaran[23]
sebagai berikut:
a.
Pada umumnya akan menggunakan jam pelajaran yang banyak
sehingga menganggu jam mata pelajaran lainnya.
b.
Tidak semua siswa memperhatikan obyek yang sama sehingga
pengetahuan mereka tidak sama.
c.
Jika suatu objek dijelaskan oleh petugas, belum tentu
semua siswa akan mendengarkan dan belum tentu pula petugas tersebut cukup jelas
menerangkannya. Sebagaimana diketahui, tidak semua siswa dapat menangkap pembicaraan
dan mencatatnya dengan tulisan yang tepat.
d.
Sukar untuk mempertahankan disiplin dan ketertiban.
12. Kerja lapangan
Metode kerja lapangan adalah cara mengajar dengan
jalan mengajak siswa ke suatu tempat di luar sekolah, yang bertujuan tidak
hanya sekedar mengadakan observasi atau peninjauan saja tetapi langsung terjun
turut aktif/berpartisipasi ke lapangan kerja. Sehingga siswa dapat mengadakan
penyelidikan sendiri di dalam pekerjaan yang ada di masyarakat.[24]
Kelebihan dari metode kerja lapangan adalah:
a.
Siswa
mendapat kesempatan untuk langsung aktif bekerja di lapangan.
b.
Siswa
mendapat pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan dari pekerjaaan tersebut.
c.
Bila ada
kesulitan siswa dapat mencari jalan keluar dari masalah di pekerjaan.
Kekurangan dari metode kerja lapangan adalah:
f.
Waktu yang
terbatas sehingga tidak memperoleh pengalaman yang mendalam mengenai pekerjaan
tersebut.
g.
Memerlukan
biaya yang lumayan banyak dalam pelaksanaannya.
h.
Memerlukan
persiapan yang matang dalam pelaksanaannya.
i.
Tidak
tersedianya trainer/guru/pelatih yang ahli sehingga siswa kurang persiapan dan
pembinaan sewaktu akan melaksanakan latihan.
13. Sosiodrama dan bermain
peran/roll-playing
Menurut Wina
Sanjaya dalam bukunya mengatakan bahwa metode sosio drama adalah metode
pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter dan
lain sebagainya.[25]
Adapun
menurut Acep Yonny dan Sri Rahayu Yunus dalam bukunya mengatakan bahwa metode
bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan
imanijatif, daya ekspresi, dan penghayatan.[26]
Kelebihan
metode bermain peran
a.
Melatih siswa memahami, dan mengingat isi bahan yang akan
diperankan dan didramakan.

b.
Menumbuhkan kerjasama khususnya antara mereka yang
mendapatkan peran sosio-drama.
c.
Melatih bakat dan kreatif siswa di bidang seni peran.
d.
Melatih cara berfikir siswa dan kemampuan bahasa secara
lisan.
Kelemahan
metode bermain peran
a.
Memerlukan waktu yang lama
b.
Tidak semua siswa mendapat kesempatan berkreativitas
karena peran hanya dimainkan oleh beberapa orang saja.
c.
Kadang siswa yang telah ditunjuk malu untuk memainkan
peran yang telah ditentukan.
d.
Kadang memerlukan waktu dan tempat yang khusus.
e.
Respon dan komentar siswa dapat menganggu kelas lain yang
sedang melakukan kegiatan belajar.
f.
Apabila dramatisasi mengalami kegagalan tidak bisa
diambil kesimpulan
14. Latihan/drill
Metode latihan/drill adalah suatu cara mengajar
dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki
ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.[27]
Kelebihan dari metode latihan/drill adalah:
a.
Memiliki
keterampilan motorik/gerak, seperti menghafalkan kata-kata, menulis,
mempergunakan alat/membuat suatu benda, dan melaksanakan gerak dalam olahraga.
b.
Mengembangkan
kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, dan
sebagainya.
c.
Memiliki
kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti
menghubungkan sebab akibat terjadinya hujan dan banjir, penggunaan
lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.
Kelemahan dari metode latihan/drill adalah:
a.
Kadang-kadang
latihan itu langsung dijalankan tanpa penjelasan sebelumnya sehingga siswa
tidak memahaminya.
b.
Siswa
melakukan tanpa mengerti maksud tujuan latihan itu sehingga terjadi verbalisme
pada siswa.
c.
Keterampilan
yang diperoleh siswa umumnya menetap/pasti sehingga menjadi kebiasaan yang
kaku.[28]
15. Tanya jawab/dialog

Kelebihan metode tanya jawab adalah:
a.
Dapat menarik perhatian siswa walaupun kelas dalam
keadaan kurang terkendali.
b.
Melatih dan merangsang daya nalar serta daya ingatan
siswa.
c.
Melatih keterampilan menjelaskan serta keberanian
mengemukakan pendapat secara lisan dengan tertib dan teratur.
Kelemahan metode tanya jawab adalah:
a.
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
kemampuan dan pemahaman siswa.
b.
Tidak semua siswa berani mengemukakan pendapat dan
terampilan menjelaskan dan memberikan jawaban yang secara lugas dan teratur.
c.
Akan banyak menyita waktu bila terjadi perbedaan dan
silang pendapat.
d.
Adanya keterbatasan waktu, sehingga tidak memungkinkan
seluruh siswa mendapat giliran menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan.
e.
Adanya dominasi kegiatan pembelajaran oleh siswa yang
memiliki keterampilan bertanya dan menjelaskan dengan kemampuan yang memadai
16. Penugasan/resitasi
Metode tugas
belajar adalah penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas tertentu
kepada siswa yang dapat dilakukan, di dalam atau di luar kelas, di
laboratorium, di perpustakaan, di bengkel atau di rumah.[30]
Kelebihan
metode penugasan adalah:
a.
Merangsang aktivitas dan kreativitas siswa dalam rangka
mengisi waktu luang dengan kegiatan konstruktif dan produktif.
b.
Menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab
c.
Membiasakan anak belajar tanpa bimbingan dan pengawasan
dari guru.
d.
Memberikan pengalaman kepada siswa mencari dan mengolah
informasi dan sumber belajar
Kelemahan
metode penugasan adalah:
a. Sulit
mengontrol dan mengawasi tugas yang dikerjakan oleh siswa.
b. Beberapa
orang siswa cenderung mengerjakan secara serampangan.
c. Sulit
memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
d. Apabila
tugas yang diberikan dalam bentuk kelompok, tidak semua berpatisipasi dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
e. Menimbulkan
kebosanan apabila tugas yang diberikan bersifat monoton.